(Muqaddimah)tangan ini cukup gemetar tapi bersahaja, nadiku menjalar tak urung berhenti menyuruhku berteriak mengungkapkan gejolak dan asa dilematis kehidupan. lama sebenarnya aku tak lagi memegang mimbar kayu ini. 4 bulan kebelakang tepatnya aku menanggalkan semua ini.... Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
hingga akhirnya aku yang biasa ini datang kesini dengan keadaan tak biasa dan bertemu orang yang luar biasa.
kawanku, aku yakin jika engkau tahu segalanya tentangku. tentang seluruh problema yang kuhadapi terutama perseteuan abadi antara politik dan Ikatan ini, aku yakin engkau akan memberiku jalan keluar dan perunjuk. tapi sayangnya Tuhan ingin kalian semua dia melihat aku bertarung untuk memilih diantara keduanya.
aku menolak untuk masuk PD IPM karena aku tahu bahwa dimasa yang akan datang aku akan terjun di Politik, itu artinya aku harus meninggalkan IPM. dan hari ini aku merasakan sakit jika aku berada di posisi IPM, ditinggalkan ditengah periode. itulah mengapa akhir-akhir ini aku vakum berada di Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
seharusnya aku malu melontarkan semua ini, tapi lidah serayu madu mengumbar kata penuh makna. tidak juga berhenti menceritakan kebahagiaan ini. Taruna melati ini mengingatkanku akan sejarah panjang 5 tahun kebelakang ketika aku berada di IPM. sangat bahagia sekali,
aku hanya ingin mengisahkan kau dan aku, dan menceritakannya suatu hari nanti pada dunia bahwa akuy punya kau dan IKATAN INI... IPM.
jangan bilang aku lelah!!!!
jangan bilang aku bolsa!!!
jika kau tak mau kutampar pipi tebalmu itu! atau kuhadang dahi lonjormu itu!!!
kau dan aku tak akan berpisah, aku masih membawa pena dan matahariku. meski tak dengan seragam dan logo yang anda pakai. aku tetap ada meski tidak menempati posisi atau jabatan, melakukan Amar Maruf Nahi Munkar meski berada dalam ruang lingkup politik.
Ini hanya dari hatiku untuk beragam hatimu, Ini hanya pribadi untuk Ikatan.
dan ini bukan kata berpisah hanya melukiskan ruang hatiku yang sederhana.
terimakasih rakanda,
terimakasih saudara,
dan terimakasih adikku,
seragam tidak melambangkan apapun, tapi ideologi dan esensi selalu menunjukkan bukti, siapa aku dan siapa anda?