Minggu, 30 Desember 2012

Horee, Sambutan Lg

(Muqaddimah)

tangan ini cukup gemetar tapi bersahaja, nadiku menjalar tak urung berhenti menyuruhku berteriak mengungkapkan gejolak dan asa dilematis kehidupan. lama sebenarnya aku tak lagi memegang mimbar kayu ini. 4 bulan kebelakang tepatnya aku menanggalkan semua ini.... Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

hingga akhirnya aku yang biasa ini datang kesini dengan keadaan tak biasa dan bertemu orang yang luar biasa.
kawanku, aku yakin jika engkau tahu segalanya tentangku. tentang seluruh problema yang kuhadapi terutama perseteuan abadi antara politik dan Ikatan ini, aku yakin engkau akan memberiku jalan keluar dan perunjuk. tapi sayangnya Tuhan ingin kalian semua dia melihat aku bertarung untuk memilih diantara keduanya.

aku menolak untuk masuk PD IPM karena aku tahu bahwa dimasa yang akan datang aku akan terjun di Politik, itu artinya aku harus meninggalkan IPM. dan hari ini aku merasakan sakit jika aku berada di posisi IPM, ditinggalkan ditengah periode. itulah mengapa akhir-akhir ini aku vakum berada di Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

seharusnya aku malu melontarkan semua ini, tapi lidah serayu madu mengumbar kata penuh makna. tidak juga berhenti menceritakan kebahagiaan ini. Taruna melati ini mengingatkanku akan sejarah panjang 5 tahun kebelakang ketika aku berada di IPM. sangat bahagia sekali,

aku hanya ingin mengisahkan kau dan aku, dan menceritakannya suatu hari nanti pada dunia bahwa akuy punya kau dan IKATAN INI... IPM.

jangan bilang aku lelah!!!!
jangan bilang aku bolsa!!!
jika kau tak mau kutampar pipi tebalmu itu! atau kuhadang dahi lonjormu itu!!!

kau dan aku tak akan berpisah, aku masih membawa pena dan matahariku. meski tak dengan seragam dan logo yang anda pakai. aku tetap ada meski tidak menempati posisi atau jabatan, melakukan Amar Maruf Nahi Munkar meski berada dalam ruang lingkup politik.

Ini hanya dari hatiku untuk beragam hatimu, Ini hanya pribadi untuk Ikatan.
dan ini bukan kata berpisah hanya melukiskan ruang hatiku yang sederhana.
terimakasih rakanda,
terimakasih saudara,
dan terimakasih adikku,

seragam tidak melambangkan apapun, tapi ideologi dan esensi selalu menunjukkan bukti, siapa aku dan siapa anda?

Bola dilingkup santri

<i>Saat bola menjadi kandang anjing, goblok, juga kekerasan para santri</i>

Sudah lama sebenarnya aku tidak menyaksikan pertandingan bola bahkan teramat jarang aku melihat Barcelona bermain sedangkan club tersebut begitu aku sukai dari kecil. Begitupun dengan malam ini, aku lebih menyibukkan diri untuk berdiskusi tentang ulangan esok hari yang belum juga aku mengerti. “Ushul Fiqh sama rumitnya dengan filsafat” begitulah curhatan lirih hati teman-temanku yang dari tadi duduk di mesjid aliyah sambil mengerutkan dahinya beberapa kali yang tidak aku hitung.

Jam 10 malam akhirnya tiba dan tidak kerasa bagiku yang berdiam diri di mesjid aliyah, terselip niat untuk mampir diasrama bawah (kami menyebutnya asrama bawah karena letaknya berada di bawah asarama aku, dan mereka pun akhirnya terbiasa dengan sebutan itu) untuk ikut menyaksikan pertandingan Big Match antara Manchester United vs Manchester City.

Gemuruh dan sorak soray terdengar jauh sebelum aku masuk keruang namun aku yakin itu bukan pertanda gol karena gol selalu diiringin dengan sesuatu yang tidak aku inginkan. Dan sayangnya gol itu terjadi ketika aku masuk ke ruangan tersebut (asrama bawah).

“Tempo etaa” (Lihat Itu) seseorang mengawali sebuah teriakan ketika seorang pemain binta Van Versi akan menendang tendangan bebas.

“Aaa..Aaa..Annjiiingg siahh Asupkan ceuk aing ge.” Kata-katanya memang terbata tapi keras tanpa malu sedikitpun dan aku yakin orang diluar mendengarnya bahkan adik kelas yang seharusnya di beri contoh baik kini terpaksa mendengar dengus anjing itu.

“Sampahh” orang berbaju merah belambang Manchester United itu berteriak dengan kencang dan lagi-lagi tanpa rasa malu.

“Lebook Gobloookkk” ini semakin parah disusul serangan fisik pada salah satu bagian kami yang mendukung Manchester City.

Dan aku?

Yaa aku diam sambil mengais ngais jemariku, kasihan dan hendak berbuat sesuatu namun aku tahu jumlah mereka sangatlah banyak terlebih aku juga takut berbuat kebaikan. Oohh sialnya aku, betapa lemahnya diri ini menegakkan kalimat Tuhan, aku pikir diriku belum baik jadi aku tidak menggertak mereka sama sekali.

Namun kini dihadapan laptop usang pemberian ayahku, aku sadar kalau diriku telah salah membiarkan kejahatan terjadi dihadapan mataku tanpa melakukan apapun.

Lagi-lagi Tuhan menegurku dalam ingatan memoriku
<i>
“ketika orang awam terlalu fokus merubah dirinya, maka amar ma’ruf nahi munkar menjadi tiada. Tetapi justru amar maruf nahi munkar termasuk proses untuk dia merubah dirinya. Banyak orang yang hari ini mencsalah tafsirkan dalil sehingga mereka berkata ‘rubah dulu dirimu sebelum merubah orang lain’ maka alangkah lebih baiknya apabila dia berpikir bahwa mengajak orang lain itu termasuk proses yang harus dilalui apabila hendak merubah dirinya”</i>

Dan kini aku semakin malu pada diriku sendiri. Siapakah Aku?

09/12/2012
@luthfi kenoya

'bout destiny, begin selvina's question

Rasanya pengen ngeshare doang, about destiny.. hehehe

tadi sore, selvina nanya tentang takdir, "aduh lagi-lagi harus bicarain takdir" ujarku dalam hati sambil sedikit mengerutkan dahiku memandang handphone putih yang belum juga aku ganti dengan yang baru (hahha, ngimpi gue).  bicara tentang takdir, apa yang dipikirkan..... (sebagian orang easy going ngebahas hal ginian, bener gak?).



okey mari mulai dari definisi takdir menurut kebanyakan orang, Destiny is gods decision (keputusan Tuhan). takdir yang baik selalu kita katakan sebagai anugrah dan rasa sayang Tuhan pada kita tapi kita pun terkadang mengatakan Takdir buruk sebagai murka Tuhan (Iya toh? ngaku loh) atau gue sendiri terkadang bikin puisi atau lirik lagu dengan perkataan "desteny is not fair" haha. tapi apakah iya seperti itu?

ternyata aku bisa mikir normal juga, mau tau apa yang aku pikirin?
Inget perkataan dari novel Paulo Coelho yang judulnya Alchemist "Takdir adalah sesuatu yang kita inginkan (Hopeness)" percaya gak kalau keinginan tuh takdir? percaya deh biar gak usah aku jelasin lagi, hahaha cape ngetiknya tau. hehe

tahu gak kenapa kita bermimpi? tahu gak kenapa kita mengatakan mimpi kita?
salah satunya adalah karena kita ditakdirin untuk bermimpi dan untuk berkata seperti itu, negerti gak? awas log gak ngerti. hehe

kejadiannya kayk gini, "aku bermimpi untuk jadi dokter"
lalu aku berkata "I wanna be Docter"
dan akhirnya "I am a docter"

3 step inilah yang jadi bahan kajian saya saat ditanya selvina,
pertama, takdir saya adalah bermimpi jadi doter
kedua takdir saya adalah berkata I wanna be docter
dan ketiga takdir saya adalah jadi docter.

mau nyimpulin?
intinya kita berada dalam panggung drama dengan skenario Tuhan.
haha kurang simple ya...
intinya, untuk kalian yang tidak tahu takdir kalian maka bermimpilah yang besar, berkatalah yang besar dan jadilah orang yang besar. becose your dream is destiny, your say is destny and you are is destiny. hehehe

selalu positive tinking :) untuk hidup yang positive:)
heheh


oh ya, sya lupa...."takdir adalah apa yang kita inginkan. dan ketika kita menginginkan sesuatu maka seluruh jagat raya bersatupadu membantu kita mencapai apa yang kita inginkan." Paulo caelho