Kamis, 24 Januari 2013

Makna Penciptaanku#2

Banyak orang yang nyaman karena berada dalam ruang lingkup mayoritas, tapi sayangnya saya tidak ditakdirkan untuk hidup nyaman...
Mari berbagi sedikit makna hidup yang kebetulan saya temukan.. suatu ketika saya pernah berdialog dengan siswa di SMA lain yang luar biasa pintarnya. Pkonyaa... kayak bumi dan langitlah klo dibandingin gue. Hahaha yang satu nyebutin teory fisika berkenaan alam semesta dan mulai bigbang, Orbit, black an white hole, gugusan bintang, meteor, .... pkonya banget dah. Haha (Cuma bengong gue disana). Hehe yang kedua malah nyebutin teory ekonnomi yang super rumit lagi. Haha  (nah gue Cuma inget kurva doang. Pemasaran atau akuntasi Cuma numpang lewat.) hehe

giliran gue nih, (bingung mau berbagi apa) hahaha “bicara teory fisika yang pusingnya minta ampun, bigbang yang ditemukan lemaitre dan hubble dalam penelitiannya tentang bintang semakin menjauh dan bahkan membuat einstein menyesali keputusannya yang tidak meneliti hal tersebut. Padahal lemaitre dan hubble mengungkapkan teory bigbang dengan teory milik einsten. Sebenarnya telah tertera dalam alquran.... (lupa lagi ayatnya) ‘sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya’. Kerena sebab itulah bigbang benar adanya. Karena bigbang adalah bukti kekuasaan dan kesempurnaan tuhan yang mengatur proton, elektron dan neutron setelah ledakan tersebut yang kemudian membentuk atom yang mempunyai energi helium dan hidrogen dan pada akhirnya atom tersebut saling menyusun dan membentuk sebuah kesatuan material yang hari ini kita liat dengan mata kepala kita sendiri. Bayangkan jika itu terjadi alami tanpa pengaturan tuhan., imposibble. belum lagi bigbang tersebut yang meledak ketika waktu diciptakan tuhan. Singkatnya detik 0 adalah peledakan dan tuhan membuatnya 0.00000000000000000.......1 sampai 0. Maka dari itu waktu adalah ciptaan tuhan begitupun dengan ruang universal ini.”

“yang kedua, kurva adalah sebuah teory ketuhanan dan sosial yang sanagat berguna. Sumbu y adalah makna ketuhanan sedangkan sumbu x adalah makna makhluk ciptaanyya. Jika anda beribadah religius maka sumbu y yang di gunakan tapi jika anda memberi manfaat untuk orang lain, maka sumbu x yang digunakan. ‘hablu minallah wahablu minannas’. Dan kurva menunjukan pada kita bahwa tuhan benar-benar menyukai ‘tengah-tengah’ dan garis ‘lurus’, karena titik baru akan terbentuk ketika sumbu x memiliki angka dan sumbu y pun memiliki angka. Lebih tepatnya allah menyuruh kita membuat titik dengan cara beribadah pada allah dan berbuat baik pada manusia.”
Hehehe... Cuma itu yang gue jawb. tapi justru giliran mereka yang mendengarkan dengan sangat antusias bahkan meminta saya untuk menerangkan teory lainnya yang mempunyai makna ketuhanan.

“pada intinya, dimanapun bidang kalian. Jika kalian sungguh sungguh memaknainya maka kalian pasti akan sampai pada pemilik semua ilmu, pencipta kita semua.”

itu serita gue, apa ceita lo?? Haha tapi bukan itu yang pengen saya shere.

apa yang saya katakan diatas bukan hasil buku sekolahan dan bangku juga meja kelas yang dianggungkan akan formalitasnya. Tapi justru sebatang kayu terkadang memberi saya makna kehidupan yang lebih jelas dibandingkan 60.000 untuk buku sekelas FISIKA atau MATEMATIKA.

mereka dengan agungnya berbicara “semoga anda sadar.” Atau yang lainnya berbicara “anda tidak mau belajar”... dan masih banyak dari mereka yang menjazz ini salah.

rasanya saya ingin mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya, kalian mengajari saya untuk berpegang teguh pda apa yang menjadi hasil penelitian juga analisis yang kemudian menjadi bentuk aplikasi yang pada akhrinya harus bermanfaat bagi yang lain bukan hanya bagi dirinya sendiri atau bahkan prospek kerja dalam menutupi kebutuhan hidupnya (lagi-lagi uang) hahaha.

siapa yang harus belajar?? Dan siapa yang belum sadar itu? jika analoginya di balik. saya yakin sedikit yang orang pelajari diluar kelas saat dia banyak berjibaku dengan penatnya bangku kelas. Dan saya yakin orang yang berjibaku dikelas maka dia belum sadar diluar kelasnya. karena setiap orang mempuanyai dunianya sendiri.....

bedanya saya tidak mempunyai masa yang cukup banyak sehingga bisa nyaman dengan kondisi dan prinsip saya. Tapi mereka sangatlah banyak sehingga mereka merasa dirinya ideal dan orang yang berbeda disebut cacat atau belum ideal. tapi sayngnya kebenaran buka persoalan minoritas dan mayoritas melainkan persoalahn paham atau tidaknya apa yang mereka lakukan dan apa yang telah mereka lakukan untuk lingkungannya. Jika hanya mengikuti sistem, itu sungguh konyol. Karena langkah kaki harus berdasarkan pemikiran bukan paksaan. Hehehe (dan sistem belum tentu mencapai pemahaman universal)

sayannya saya tidak ditakdirkan untuk hidup nyaman dengan banyak orang yang sepemikiran dengan saya. Tapi justru saya semakin berlari dan meloncat tinggi saat saya ingin membuktikan pada dunia bahwa yang saya lakukan bukan untuk prospek kerja ataupun uang semata yang akan menutupi kebutuhan melainkan memberi kontribusi untuk dunia.

jika mahatma gandhi mengatakn “seorang yang baik adalah dia yang terlhir ketika semua orang tertawa dan dia menangis. Kemudian dia meninggal saat dia tersenyum dan orang lain menangis”

saya ingin ikut menyandingkan diri saya dengan dia dalam sebuah kaliamt “suatu saat dunia akan belajar dari kematian saya”

0 komentar:

Posting Komentar

Please Comment!!