Kamis, 24 Januari 2013

pukulan telak sebagai santri - my Teacher

Selesai sudah les bahasa inggris sore ini, seperti biasa memang tak ada yang luar biasa sampai Sang Guru memulai ceritanya. Sambil menunggu hujan reda karena memang sangat lebat, tidak hanya hari ini tapi memang sudah berminggu-minggu Garut bahkan Indonesia mengalami musim hujan. (Dan untungnya para pendemo itu sudah selesai dengan aksinya, jadi saya jalanan akan kembali kosong seperti biasanya.#sambil menggerutu karena harus muter Garut ketika berangkat les. Huh).

“Maryam ayat 96, kamu tahu?” weew ah, ketauan deh gue santri yang gak bener saat Sang Guru bertanya sebuah ayat padaku. Hehe, kalian bisa tebak apa yang aku katakan? Tepat sekali, aku hanya menggelengkan kepala dan tersenyum sipu karena malu.

“Itu ayat Silaturahmi, ayat yang sangat penting bagi kalian kaum muda.” Suasana nampak serius termasuk kedua orang yang ada disampingku. Walaupun Gina masih dengan tingkahnya memegang Handphone yang sedang menunggu sms. Aku? Tentunya memperhatikan dan was-was takut ditanya ayat familiar dan aku tidak tahu. Hahahahahahha #maafkan aku Darul arqam.

Aku masih menunggu kalmat penjelasan yang keluar dari mulutnya, “ketika seseorang memasuki dunia orang lain dengan menginterfensinya. Pengalaman bapa ketika orang padang mengunjungi wilayah jawa ‘Di jawa tidak ada tempat makan, semuanya manis.’ Perkataan itu seharusnya tidak terucap, seandainya dia bilang ‘oh, mungkin memang kesukaan mereka seperti itu’ maka pasti selesai tanpa masalah. Begitupun indonesia hari ini, tawuran serta yang lainnya berawal dari merasa diri sok benar sehingga layang menyalahkan orang lain.”

Jleeeebbb, ini nusuk banget bagi gue. Apalagi seorang kritikus yang bisanya menyalahkan orang lain saja tanpa menyadari dirinya yang salah. Hehe

Dia melanjutkan kembali
“Disinilah Islam menempatkan salam di posisi utama dan selalu diucapkan stiap muslim. Dan andai itu selalu dipahami, bapa yakin Islam bisa bersatu. Bahkan tidak hanya islam, dunia ini akan damai.” Idealis sih, tapi aku yakin maksudnya baik.

It’s good to be Important, but much more important to be good.

Jarinya menuliskan sebuah kalimat dipapan tulis sambil mengeja kata-katanya. Menjadi orang baik memang penting tapi menjadi orang penting itu lebih baik, memang bukan arti secara harfiahnya tapi itulah maksud Sang Guru menceritakannya padaku.

How To be good to everyone

Bagaimana melakukan kebaikan pada setiap orang. Begitulah hidup, berprasangka baik dan selalu berbuat baik. Ini memang berat untuk saya disaat menganalisis apalagi. Tapi justru saya melupakan satu hal, sherlock holmes dalam bukunya :

Menyingkirkan emosi, menjadi sedingin es dan selicik rubah

So, saya masih harus mencerna perihal ini meski tahu ini sangat baik. Hhehe Tuhan semakin mengajari saya banyak hal, dia menegur saya dan memberitahu benar dan salah, semuanya nampak jelas ketika saya mendekta pada rumah tuhan. Tentunya dengan cara berpikir saya sampai kesana, mungkin anda akan bertanya seperti ini “kenapa anda masih membawa kata berpikir disetiap catatan anda?”

Saya akan jawab langsung, “apa saya tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur? Bersyukur dengan cara mengembangkan otak saya. Karena hanya otaklah yang melambangkan kita sebagai manusia, Hayawanu Nathiq (hewan yang berpiki) hanya akal.” sya harap untuk menjelajahi segalanya dengan akal pikiran yang tentunya membawa pada keimanan. Dan yang pasti saya tetap akan menjadi sesorang yang kontroversial, bukan untuk sensasinya tapi karena tidak ada yang mengusik keadaan yang semerawut ini. biarlah saya menjadi seperti ini, dengan tugas saya Stirfly.

Are you have opinion? I gues you agree with my teacher, right?

0 komentar:

Posting Komentar

Please Comment!!